100 Lebih Ilmuwan dan Praktisi IT Ikuti Konperensi tentang Happiness Computing

DENPASAR-Lebih dari 100 ilmuwan dan praktisi IT dari dalam dan luar negeri selama dua hari, Rabu dan Kamis  24-25 Oktober 2018 membahas interaksi manusia dan komputer dalam konperensi bertajuk International Conference On Orange Technologies atau ICOT dengan tema Happiness Computing di STIKOM Bali. Konperensi ke-6 yang diadakan di Bali ini  atas kerja sama Indonesian Digital Entertainment Arts dan Science Laboratorium (Ideas Lab).  Para peserta luar negeri di antaranya dari Australia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Norwegia, dan Jerman. 

Para pembicara kunci dan pembicara tamu foto bersama Presiden Ideas Lab Emil Robert Kaburuan (keenam dari kiri) dan Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan (ketujuh dari kiri) usai pembukaan ICOT 2018.

Presiden Ideas Lab Emil Robert Kaburuan menjelaskan, konperensi selama dua hari di STIKOM Bali ini membahas orange teknologi yang berpusat pada manusia menyangkut tiga aspek penting yang diibaratkan dengan H20.

“Seperti diketahui, H2O atau air itu sangat penting untuk kehidupan kita. Tapi H20 yang dimaksudkan di sini H pertama adalah Happiness (kebahagiaan), H kedua adalah Health atau kesehatan, dan O adalah Orange skill. Orange itu identik dengan buah jeruk yang bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, maknanya bahwa kehadiran komputer harus membuat manusia lebih bahagia, dimanfatkan secara sehat sehingga  bermanfaat diri sendiri, keluarga dan bagi seluruh masyarakat,” terang Emil.

Disebutkan, konperensi tentang Orange Technology ini adalah pertemuan pertama di Indonesia dan yang ke-6 sejak diluncurkan tahun 2013 di Taiwan. Yang menjadi pembicara kunci dalam ICOT 2018 adalah para pakar dari dalam dan luar negeri. Seperti Prof. Jhing Fa Wang, President Tajen University, Pingtung, Taiwan yang membawakan materi tentang “Introduction to Orange Technology/Happiness Computing and  Creative Platform Design for Highly Interactive Spoken Dialogue System”. Kemudian Dr. Paulus Insap Santosa dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM Yogyakarta yang membawakan materi ‘Towards A More Comprehensive Measurement of User Experience”;  Prof. Dag Svanes dari Interaction Design in The Deparemnent of Computer Science at Norwegian University of Science and Technology, Norwegia, membawakan materi “ Designing for The Body from a 1st, 2nd, and 3rd Person Perspective”, dan Prof. Henry Duh dari Departement of Computer Science and IT La Trobe University,  Selain itu ada juga pemicara tamu dari luar negeri seperti Dr. Julien Epps UNSW, Australia, Prof. Jiannong Cao dari The Hong Kong Polytechnic University, Prof, Yanchun Sang dari Victoria University Australia, dan lain-lain.

Menurut Emil Kaburuan, Happiness Computing kini menjadi kebutuhan masyarakat dunia.  Malah, Majelis Umum PBB telah mengeluarkan resolusi yang meminta  negara-negara anggota PBB untuk mengukur kebahagiaan rakyat mereka dan menggunakannya untuk membantu memandu kebijakan publik. “Laporan tentang tingkat kebahagiaan negar-negara dunia pertama diterbitkan oleh PBB  tahun 2012, yang mencerminkan permintaan dunia baru untuk lebih memperhatikan kebahagiaan sebagai kriteria untuk kebijakan pemerintah. Ini juga menyerukan kepada sains dan teknologi baik dalam ranah alami maupun sosial untuk dikembangkan guna mempromosikan gaya hidup yang bahagia dan sehat dalam masyarakat modern kita,” terang Emi Kaburuan.

"Saat ini, Norwegia adalah negara yang paling bahagia di dunia karena pemerintahnya sangat memperhatikan kebahagiaan rakyatnya, salah satu ya dari aspek happiness computing ini,” pungkas Emil Kaburuan. (rsn)