Kayan dan Sinta, Wakil STIKOM Bali di Grand Final Teruna Teruni Bali 2015

Denpasar-I Kayan Suadiarta dan Ni Made Sinta  Paramita mewakil STIKOM Bali dalam ajang pemilihan Teruna Teruni Bali (TTB) 2015. Dari 125 peserta dan setelah melewati sejumlah test, Kayan dan Sinta terpilih masuk 9 besar guna menjalani masa karantina di Hotel Swisbell Seminyak. Selanjutnya, 9 teruna dan 9 teruni ini diadu dalam malam grand final  yang digelar di Hotel Harris Sunset Road Kuta, Minggu (25/10/2015). Sayangnya, dua wakil teruna teruni STIKOM Bali ini kurang beruntung. Pada malam grand final, panitia mengumumkan siapa yang lolos ke 5 besar berdasarkan lima kriteria. Artinya 4 pasang teruna teruni harus tersingkir. Di sinilah Sinta gagal. Harapan terbesar tinggal pada Kayan. Kayan dan pasangannya, Chika, mampu tembus 5 besar dengan katagori The Best Personality.

Kelima pasang TTB itu kemudian diadu kepiawaiannya menjawab pertanyaan dewan juri sesuai amplop pertanyaan yang mereka ambil. Kayan yang mendapat pertanyaan juri Swasti Manggala tentang sapta pesona, tak mampu menyelesaikan penjelasannya. Baru sampai di urutan ketiga dari sapta pesona, waktu 60 detik yang tersedia keburu habis.  Tak salah, ketika diumumkan siapa yang berhak lolos ke babak 3 besar, Kayan tersingkir. Sementara pasangannya, Chika masuk 3 besar. Eka dan Wendi akhirnya keluar sebagai TTB 2015 dan otomatis menjadi duta wisata Bali.
 
Menurut Kayan, ikut dalam ajang seperti  ini adalah yang kedua. “Sebelumnya, tahun 2014 saya juga ikut pemilihan Putra Putri Kampus Ajeg Bali, dapat juara 3,” kata alumni SMKN 2 Tabanan ini sambil menyebut persaingan dalam ajang TTB tahun ini lebih ketat. “Maklum, kita bersaing dengan peserta yang sudah S2,” ujar pria kelahiran Pacung, Baturiti, Tabanan, 14 September 1993 ini.
 
Kayan yang mahasiswa semester 5 SI ini menjelaskan, ajang TTB 2015 diikuti 125 peserta. Setelah menjalani sejumlah test, terpilihlah 9 pasang atau 18 peserta  untuk menjalani masa karantina di Swisbell Hotel Seminyak dari tanggal 22 – 25 Oktober. Selama karantina, 9 pasang TTB ini mengikuti sejumlah pembekalan tentang pariwisata, duta wisata, public speaking, VIH/Aids dan sejarah TTB. Selanjutnya mereka menjalani test interview dan test tertulis tentang materi tersebut. Serta menjalani foto sesi dan kunjungan ke sponsor.
 
Meski kalah, Sinta yang masih semester 5 prodi Sistem Informasi ini mengaku event TTB  membuatnya makin pede jika ditanya soal pariwisata Bali. “Dulunya saya gak tau apa-apa. Setelah masuk 9 besar dan menjalani masa karantina, saya dapat banyak pelajaran soal pariwisata, HIV,  public speaking, serta etika,” kata Sinta, lulusan jurusan perkantoran SMK PGRI 2 Negara.  
 
Dia mengisahkan, ikut dalam ajang TTB juga karena kebetulan. “Ibu Deniari,  staf PK 3 melihat saya aktif di UKM DOS (Dance of STIKOM Bali) dan menurutnya saya punya talenta, akhirnya saya diminta ikut. Masuk 9 besar saja saya sudah bersyukur karena ini pengalaman saya pertama,” sebut Sinta yang kelahiran Padang, Sumatra Barat, 19 Oktober 1995
 
Menurut Ni Ketut Deniari, SH, staf PK III STIKOM Bali, STIKOM Bali mengikutsertakan 12 peserta atau 6 pasang teruna teruni STIKOM Bali ke ajang TTB 2015. “Tapi yang ke final hanya Sinta dan Kayan,” tukasnya. (*)