DENPASAR – ITB STIKOM Bali menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang ikut menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pemprov Bali terkait program 1 Keluarga 1 Sarjana (1K1S).
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan di Gedung Kertha Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Selasa, 29 Juli 2025. Penandatanganan itu diikuti oleh 28 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Bali.

Dadang Hermawan mengatakan, sangat mendukung program satu keluarga satu sarjana yang digulirkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Menurutnya, program itu akan mencetak sarjana-sarjana baru yang selama ini berpengaruh dengan angka partisipasi kasar perguruan tinggi (APK PT) di Bali.
“Ketika melihat angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi di Bali, jumlahnya hanya 36,46 persen, itu masih sangat rendah. Sedangkan idealnya APK PT di Bali 50 persen,” kata Dadang Hermawan di Denpasar.
Ia menyebutkan, negara lain seperti Korea dan Jepang angka partisipasi kasar perguruan tinggi sudah melebihi dari 60 persen. Menurut Dadang, APK itu linier dengan tingkat perekonomian, namun bisa diperjuangkan melalui banyak program legislatif.

“Karena di Bali, Gubernur mencanangkan program satu keluarga satu sarjana maka harus kita dukung. Ini program legislasi yang memberikan kesempatan untuk masyarakat meraih pendidikan hingga sarjana,” kata Dadang Hermawan.
Di kampus seperti ITB STIKOM Bali sendiri, telah menjembatani kesenjangan ekonomi melalui program beasiswa dan kerja sama dengan pihak luar negeri.
Menurut Dadang, beasiswa kuliah peminatnya cukup banyak, namun kuota beasiswa terbatas. Gap yang terjadi diatasi dengan menawarkan skema beasiswa berbasis dana talangan.
“Penerima beasiswa berkomitmen untuk bekerja di Jepang, untuk pembayaran kembali bisa dengan upah yang diterima oleh penerima beasiswa,” jelas Dadang Hermawan.
Sementara, dalam penandatangan kerjasama itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, program 1 keluarga 1 sarjana (1K1S) menyasar masyarakat kurang mampu yang tingkat pendidikannya belum sarjana.
Dalam tahap awal ini, ada 1.450 mahasiswa yang mengikuti program 1K1S. Koster mengatakan, Keterlibatan perguruan tinggi di Bali itu untuk mendorong setiap keluarga meraih pendidikan tingkat sarjana dengan dibiayai oleh Pemprov Bali
“Full gratis mulai dari biaya pendidikan di perguruan tinggi (PT) negeri dan swasta hingga biaya hidupnya selama delapan semester,” kata Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Kertha Sabha, Denpasar.
Biaya hidup dan tempat tinggal akan diberikan dana sebesar Rp1,4 juta per mahasiswa setiap bulan. Itu berlaku untuk mahasiswa yang berdomisili di Denpasar dan Badung.
Bagi mahasiswa yang berdomisili di Buleleng dan Karangasem akan menerima bantuan sebesar Rp 1,2 juta per mahasiswa setiap bulan selama delapan semester. Serta, biaya pendidikan Rp 1 juta setiap mahasiswa.
Program ini dimulai di tahun ajaran 2025/2026 atau bertepatan dengan aktifitas mahasiswa baru di bulan September.