CHINA – Sebagai peserta dalam pelatihan selama lebih dari dua pekan di China, dosen ITB STIKOM Bali Dr. Evi Triandini, M.Eng mengaku, banyak materi yang bisa diterapkan untuk membangun berbagai aspek berbasis kecerdasan buatan.
“Pendekatan yang diajarkan memadukan pembelajaran teori dengan pengalaman lapangan,” kata Evi di China dalam wawancara tertulis dengan Koranjuri.com, Rabu, 25 Juni 2025.

Selama kegiatan, para peserta pelatihan diajak berkunjung ke tiga lokasi yakni, Suzhou Olympic Support Center, kunjungan ke MRT Suzhou dan Jingji Lake Suzhou.
Penerapan artificial intelligence di berbagai lokasi kunjungan menunjukkan teknologi tersebut mampu diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Evi mengatakan, di pusat olahraga Suzhou Olympic, AI digunakan untuk manajemen energi terpadu pada fasilitas olahraga. Sedangkan, di fasilitas publik seperti MRT, kecerdasan artifisial itu digunakan untuk memprediksi operasional kereta bawah tanah.
Selanjutnya, di danau Jingji AI memberikan solusi inovatif untuk pengelolaan sumber daya air dan sistem pencegahan banjir perkotaan.
“Kombinasi pembelajaran ini memberikan pemahaman holistik tentang potensi AI dalam membangun infrastruktur yang cerdas dan berkelanjutan,” kata Evi.

Dikatakan, pelatihan itu bermanfaat bagi pengembangan infrastruktur fisik. Selain itu, juga berkontribusi dalam transformasi pendidikan tinggi Indonesia menuju era digital berkelanjutan.
“Setelah pelatihan, kami berencana menerapkan model pembelajaran berbasis project-based learning yang mengintegrasikan teknologi AI dalam konteks smart city,” ujarnya.
Evi mengatakan, pihaknya akan fokus membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dalam pengembangan sistem monitoring gedung berbasis internet of things (IoT) dan AI.
Termasuk, manajemen energi pintar, serta pemanfaatan computer vision dan machine learning untuk keamanan dan efisiensi infrastruktur.
“Model yang kami terapkan akan melibatkan kolaborasi lintas disiplin, kemitraan industri, serta pendekatan riset terapan, sehingga lulusan kami siap menjawab tantangan era kota cerdas yang berkelanjutan,” jelas Evi.