GANDENG GOOGLE DAN MICROSOFT, STIKOM BALI SOSIALISASIKAN PLATFORM DENPASAR SMART CITY

Denpasar-ManajemenSTIKOM Bali dipimpin Direktur Kerja Sama dan Humas I Made Sarjana, SE., MM bersama mitra kerja dari Teralogic (pemegang lisensi Google di Indonesia) dan Microsoft Indonesia menyosialisasikan platform Kota Denpasar menuju smart city di hadapan para kepala desa / lurah dan kelian banjar se-Kota Denpasar, bertempat di aula gedung Swaka Dharma, Denpasar, Selasa (20/10/2015).

Penjabat Walikota Denpasar Anak Agung Gede Gerya dalam sambutannya berharap para kepala desa / lurah dan kelian banjar dapat memanfaatkan momentum ini sebaik-sebaiknya untuk menambah pengetahuan tentang dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Menurut Agung Gerya, saat ini kebutuhan TIK sudah menjadi salah satu prasyarat dalam setiap aktivitas hidup manusia. “Bagi pemerintahan, TIK sangat penting dalam membantu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Agung Gerya. “Silahkan bertanya kepada narasumber, sesuai potensi dan permasalahan di wilayah masing-masing, kira-kira apa solusi yang dapat dilakukan melalui TIK,” lanjut Agung Gerya 

 

Sementara itu Satria dari Microsoft Indonesia memaparkan, saat ini hampir semua lembaga pemerintah memiliki data base tertentu sesuai kebutuhannya. Seperti Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan memiliki data base kependudukan. Dinas Perdagangan memiliki data base tentang perusahaan, dan sebagainya.  Nah yang ditawarkan STIKOM Bali dan mitra kerjanya adalah merancang satu data base tetapi mempunyai multifungsi. “Jadi, misalnya begitu klik nama seseorang, semua informasi tentang dia akan muncul,” contoh Satria.

 

Irfan dari Teralogic memaparkan tentang google map kota Denpasar dengan mengambil contoh smart city Jakarta. Menurutnya, langkah awalnya adalah meluncurkan aplikasi Clue, yakni sosial media khusus guna menjaring masukan darimasyarakat tentang semua permasalahan Kota Denpasar. Misalnya tentang sampah atau kemacetan lalulintas. “Melalui sosmed Clue tadi, Pemkot Denpasar akan mengetahui permasalah sampah atau kemacetan lalulintas di suatu area sehingga dengan cepat ditindaklanjuti,” terang Irfan. Dalam google map Kota Denpasar, Irfan member tiga warna untuk memudahkan pemahaman masyarakat. “Warna merah menunjukkan adanya suatu masalah di suaru area, warna kuning artinya masalah tersebut belum ditindaklanjuti, dan warna hijau artinya sudah ditindaklanjuti,” jelas Irfan.

 

 Sebelumnya, di hadapan tim smart city,  Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menjelaskan tentang kesiapan STIKOM Bali menggarap aplikasi smart city Kota Denpasar. “Dari sisi SDM dan software, STIKOM Bali sudah sangat siap,” katanya. Menurut Dadang, sebagai daerah tujuan wisata dunia, Denpasar layak dikembangakan menjadi smart city. (*)