Denpasar – Mapala Kompas ITB STIKOM Bali kembali menggelar program tahunan Jelajah Nusantara 2025. Kegiatan yang dilaksanakan pada 24 Agustus hingga 4 September 2025 ini mengusung tema “Satu Langkah–Seribu Cerita: Menelusuri Jejak Sunyi Selimut Alam”, dengan tujuan mempererat persaudaraan, menumbuhkan jiwa petualang, serta mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Indonesia.

Selama 12 hari perjalanan, para peserta menempuh ekspedisi darat, laut, pendakian, hingga agenda silaturahmi bersama komunitas pencinta alam di Jawa Timur. Perjalanan dimulai dari Terminal Ubung menuju Pelabuhan Gilimanuk, menyeberang ke Ketapang, hingga tiba di Jember. Agenda pertama adalah kunjungan ke Universitas Jember, dilanjutkan dengan eksplorasi Situs Kodedek, sebuah peninggalan sejarah dengan jejak peradaban kuno yang kaya nilai budaya.

Dari Jember, rombongan bergerak ke Basecamp Baderan sebagai titik awal pendakian Gunung Argopuro. Pendakian berlangsung menantang sekaligus menyenangkan, melewati pos-pos seperti Mata Air II, Savana Kecil, Savana Besar, hingga tiba di Camp Cikasur. Perjalanan berlanjut ke Camp Rawa Embik, Sabana Lonceng, hingga mencapai Puncak Rengganis. Dari ketinggian ini, peserta menikmati panorama pegunungan berselimut kabut, menjadi momen kebersamaan penuh rasa syukur.

Puncak perjalanan terjadi saat peserta menapakkan kaki di Puncak Argopuro dengan ketinggian 3.088 mdpl. Hamparan savana, danau, dan hutan menghadirkan panorama luar biasa yang membekas di ingatan. Usai summit, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Danau Taman Hidup, sebuah danau alami yang dikelilingi hutan lebat dan menghadirkan suasana syahdu.
Turun melalui jalur Bremi, peserta kembali ke Jember untuk bersilaturahmi dengan berbagai komunitas pencinta alam, di antaranya SWAPENKA, MAHAPENA, MAHAPALA, dan MAPENSA. Pertemuan ini menjadi wadah bertukar pengalaman, memperluas relasi, serta mempererat persaudaraan antar komunitas dengan semangat menjaga kelestarian alam.
Bagi para peserta, Jelajah Nusantara 2025 bukan hanya sekadar perjalanan fisik. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran mental, kekompakan, serta penghargaan terhadap keragaman budaya dan alam Nusantara. Setiap langkah, istirahat, hingga diskusi bersama komunitas menjadi cerita berharga yang memperkaya pengalaman.
Kegiatan resmi ditutup pada 4 September 2025 dengan kembalinya rombongan ke Denpasar. Mereka disambut hangat di Kampus ITB STIKOM Bali dengan membawa kebanggaan, pengalaman baru, serta semangat untuk terus menjaga persaudaraan dan melestarikan alam Indonesia.
Sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di Bali yang berfokus pada teknologi informasi, ITB STIKOM Bali selalu mendukung penuh aktivitas mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Melalui kegiatan seperti Jelajah Nusantara, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan kepemimpinan, solidaritas, dan daya juang, tetapi juga membawa nama baik kampus dalam menjunjung nilai keilmuan, kebudayaan, dan kecintaan pada alam Indonesia.