DENPASAR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITB STIKOM Bali menggelar kejuaraan teknologi Fasttekno 2025 di Aula Kampus ITB STIKOM Bali. Fasttekno 2025 mempertandingkan 17 cabang lomba dengan jumlah peserta 605 orang. Kejuaraan di bidang teknologi informasi itu diikuti oleh siswa dari tingkat SD hingga SMA/SMK di seluruh Bali.

Kejuaraan itu mempertandingkan sejumlah kategori mulai dari Cerdas Cermat hingga pembuatan short movie dan games seperti Mobile Legend, Free Fire serta Taken. Festival teknologi itu berlangsung 5-7 Mei di Kampus ITB STIKOM Bali.
“Tahun ini peserta ternyata bukan dari Bali saja tapi juga ada yang datang dari Bandung, saya yakin mereka telah mempersiapkan diri dengan baik,” kata Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem, Senin, 5 Mei 2025.
Bandem menyebut, jauh sebelum teknologi digital berkembang seperti sekarang, berkembang teknologi perangkat keras yang diciptakan oleh para pendahulu dan sekarang dikenal dengan warisan kebudayaan.

Ia mengatakan, di Bali ada arsitektur bangunan Bali dengan teknologi yang dikembangkan oleh pada Undagi. Arsitektur itu saat ini berkembang dan dikuatkan dengan adanya teknologi perangkat lunak.
“Semua bisa digambarkan terlebih dahulu melalui software, dan hasilnya luar biasa, kerja para Undagi di era digital ini sangat terbantu dengan teknologi yang ada,” kata Made Bandem.
Sementara, Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, Fasttekno menjadi agenda tahunan kejuaraan di bidang TIK. Sebelumnya, kompetisi itu bernama Olimpiade Komputer.
“Keduanya sama, intinya memberikan ruang para generasi muda khususnya anak-anak sekolah dari SD, SMP, SMA, supaya punya wadah pengembangan diri melalui kompetisi,” kata Dadang Hermawan.