Wisuda ke-29 ITB STIKOM Bali,  Rektor: Hingga Tahun 2030 Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan.

Nusa Dua – Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, hingga tahun 2030 mendatang Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital untuk memenuhi pasar ekonomi digital yang berkembang pesat di tengah pandemi Covid-19.

“Peluang inilah yang harus diambil oleh anak muda kita, jika tidak maka kita akan kebanjiran tenaga kerja asing yang memiliki skilldi bidang digital, seperti India,” kata Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan disela acara Wisuda XXIX ITB STIKOM Bali, Selasa (31/5/2021) di Badung.

Pelantikan wisudawan.

Menurut Dadang Hermawan sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, para sarjana atau diploma lulusan program studi bidang IT tidak terpengaruh sama-sekali, justru permintaan tenaga IT terus meningkat.

“Kalau Anda sudah diwisuda hari ini, maka tugas Anda untuk mengajak adik dan keluarga lainnya supaya masuk ITB STIKOM Bali karena peluang kerja sudah ada di depan mata,” ajak Dadang.

Penghargaan kepada karya Tugas Akhir terbaik.

Dadang menyebut, di lembaga pemerintahan juga terjadi peningkatan permintaan tenaga IT. Salah satu buktinya adalah ketika seleksi CPNS tahun 2021. Karena pelamar dari bidang IT masih kurang sehingga jadwal seleksi diperpanjang guna memberi kesempatan lulusan IT ikut melamar.

“Kita di STIKOM Bali juga didatangi oleh pihak Kejaksaan Agung RI melalui Kejati Bali, mereka minta agar para alumni didorong untuk melamar CPNS Kejaksaan Agung,” terang Dadang.

Penghargaan kepada karya Tugas Akhir terbaik.

Terkait Wisuda XXIX kali ini ITB STIKOM Bali melepas 435 orang, terdiri dari 432 sarjana dan 3 orang Diploma Tiga. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 432 sarjana tersebut, Prodi Sistem Informasi paling banyak memasok sarjana kali ini yakni 352 orang, disusul Prodi Sistem Komputer sebanyak 80 orang. Hebatnya, 13 orang di antaranya berhasil meraih dua gelar sekaligus, yakni Sarjana Komputer (S.Kom) dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of Information Technology (BIT) di HELP University Kuala Lumpur, Malaysia.

Seperti diketahui, sejak berdiri pada 10 Agustus 2002 dengan nama STMIK STIKOM Bali dan kemudian naik status menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali pada 7 Mei 2019, kini ITB STIKOM Bali memiliki dua fakultas yakni Fakultas Informatika dan Komputer, dan Fakultas Bisnis dan Vokasi.

Saat wisuda ditandatangani MoU dengan Pemkot Bima diwakili oleh Kadisnaker H. Ir. Tafsir (kiri) dan Pemkab Sumba Timur diwakili oleh Sekda Domu Warandoy, SH, M.Si (kanan).

Fakultas Informatika dan Komputer memiliki tiga program studi, yakni Program Studi Sistem Komputer, Program Studi Sistem Informasi, dan Program Studi Teknologi Informasi. Semuanya Program S-1. Sedangkan Fakultas Bisnis dan Vokasi memiliki dua program studi, yakni Progran Studi Bisnis Digital program S-1 untuk gelar Sarjaan Bisnis (S.Bis) dan Program Studi Manajemen Informatika Progrm Diploma-3.

Selain itu, ITB STIKOM Bali memiliki program dua gelar atau dual degree, yakni National Dual Degree Program bekerja sama dengan BINUS University untuk gelar Sarjana Manajemen (SM) dan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Bandung untuk gelar Sarjana Desain (S.Ds). Sehingga lulusan ITB STIKOM Bali memperoleh gelar S.Kom dan SM atau S.Ds.

Sedangkan International Dual Degree Program bekerja sama dengasn HELP University Kuala Lumpur, Malaysia untuk gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of Information Technology (BIT) dari HELP University Kuala Lumpur.

Saat ini tidak kurang dari 6.500 orang sedang kuliah di ITB STIKOM Bali dan hingga Wisudah XXIX pada 31 Mei 2022 ini sudah menghasilkan alumni 8.474 orang. (rsn)