Maestro Baisho Matsumoto Perkenalkan Musik Tradisonal Jepang, Shamisen

Denpasar-Maestro musik tradisional Jepang, Shamisen yakni Mr. Baisho Matsumoto dan istrinya Mrs. Fujimoto, Kamis,  12 Oktober 2017 hadir di STIKOM Bali Convention Center untuk memperkenalkan Shamisen kepada para mahasiswa STIKOM Bali, khususnya mahasiswa yang tergabung dalam Japanese Community of STIKOM Bali atau J-COS, yakni unit kegiatan mahasiswa yang menggandungrungi budaya Jepang.

Tak hanya itu, Matsumoto dan istrinya memainkan beberapa lagu dengan alat musik seperti gambus itu, termasuk lagu kebangsaaan Indonesia Raya. Mendenrak petikan musik Shamisen itu, spontan sekitar 200 mahasiswa dan undangan lainnya langsung berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Acara ini dhadiri juga oleh Konsul Jenderal Jepang di Bali Mr. Hirohisa Chiba, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem, MA  bersama istrinya, Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan segenap pejabat struktural STIKOM Bali.

Sebelum memainkan alat musik Shamisen tersebut, sang maestro menjelaskan tentang dua jenis Shamisen, yakni tradisional dan modern. Shamisen tradisional sudah ada sejak 400 tahun yang silam dan masih dimainkan hingga sekarang. Sedangkan Shamisen modern  sekarang ini biasa dimainkan oleh kalangan muda Jepang saat mereka sedang asyik meminum sake dan diiringi music Shamisen,” kata Baisho Matsumoto.

Pada kesempatan itu, Baisho Matsumotyo juga memperkenlakan alat musik tradisonal lain asal Jepang, yakni suling. “Alat musik ini simple tapi sangat menyentuh karena di setiap nadanya itu seperti alunan hati kita sendiri,” kata Baisho Matsumoto.

Ketua UKM J-COS merasa bangga dikunjungi oleh seorang maestro seni musik tradisional Jepang. Hal yang sama juga disampaikan oleh Prof. Made Bandem ketika menyampaikan kata sambutan selamat datang untuk Baisho Matsumoto. Konjen Jepang Mr. Hiroshi Chiba mengatakan, kehadiran maestro Shamisen ini dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – jepang tahun 2018 nanti. Acara ini ditutup dengan penyerahan kenang kenangan  berupa plakat   STIKOM Bali untuk sang maestro Baisho Matsumoto. (*)