Lima Tim Wirausaha Mahasiswa ITB STIKOM Bali Dapat Pendanaan Kemendikbudristek

Denpasar – Mahasiswa ITB STIKOM Bali kembali menghebohkan lembaga pendidikan tinggi di Tanah Air. Pasalnya, lima tim wirausaha mahasiswa ITB STIKOM Bali dinyatakan lolos dalam seleksi penerima bantuan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Empat tim mendapat bantuan pendanaan dalam Program Pembinaan Wirausaha Mahasiswa (P2MW) 2022 dan satu orang atas nama Mellyta Afifah Erari mendapat bantuan pendanaan dalam program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM). 

Untuk P2MW, hanya 316 PTN/PTS dengan 888 kelompok yang mendapat pendanaan. Hal itu tertuang dalam surat nomor: 3764/E2/KM.01.01/2022  perihal : Penerima Bantuan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 yang ditandatangani oleh Sri Gunani Pratiwi, selaku Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti Ristek tertanggal tertanggal 14 Juli 2022.

Hebatnya lagi, untuk prorgram IWDM, hanya dimenangkan 64 kelompok mahasiswa dari 49 PTN dan PTS seluruh Indonesia. Hal itu tertuang dalam surat nomor: 4468/E2/KM.01.01/2022, perihal: Penerima Bantuan Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022 yang ditandatangani oleh Sri Gunani Pratiwi, selaku Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti Ristek tertanggal 2 Agustus 2022. 

Kepala Inkubator Bisnis (Inbis) ITB STIKOM Bali Dedy Panji Agustino, S.Kom, M.MSI menjelaskan, empat tim wirausaha mahasiswa yang mendapat bantuan P2WM tersebut adalah Tim 1 – LAKONMI dengan ketua tim Kadek Ariska Prima Duitasastra, mahasiswa angkatan 2021 dan didampingi oleh Dedy Panji Agustino sendiri. Tim 2 – Rotan Baline diketuai oleh Lasedayu Putra Cikaton, mahasiswa angkatan 2022 dan juga didampingi oleh Dedy Panji Agustino. Tim 3 – Roti Bakar dan Selai Ngeunah dipimpin oleh I Gede Dwi Adithya Pradana Wata, mahasiswa angkatan 2021 dan didampingi oleh dosen I Gede Harsemadi, S.Kom, MT.  Tim 4 – SetUP Style dipimpin oleh I Putu Wira Budhi Guna Ariyasa, mahasiswa angkatan 2020, dengan dosen pendamping I Made Pasek Pradnyana Wijaya, S.Kom, M.Kom.  Sedangkan satu tim yang hanya seorang mahasiswi atas nama Mellyta Afifah Erari dengan jenis usaha Meidekost dibawah bimbingan dosen Dedy Panji Agustino, mendapat bantuan dari program IWDM.

Panji Agustino menambahkan, sebelumnya dari proposal bisnis digital atau startup mahasiswa yang masuk ke Inbis, kemudian ditelaah lagi oleh Tim Pengembang Usulan Perguruan Tinggi  dan Reviewer Internal yakni I Gede Bintang Arya Budaya, S.Kom, M.Kom dan Gede Indra Raditya Martha, S.TI, M.Kom.

“Ada 15 proposal startup yang kami terima, setelah ditelaah dan reviewer internal untuk pendampingan dari kami, ada yang gugur karena kami nilai belum layak sehingga kami kirim hanya 11 proposal  ke Kementerian di Jakarta. Astungkara akhirnya lima tim lolos, empat tim lolos di P2WM dan satu orang di IWDM. Ini ada peningkatan jiwa entrepreneur mahasiswa, sebab dibandingkan  tahun lalu yang hanya lolos 4 tim, tapi  tahun 2022 ini lolos 5 tim. Soal nilainya, dari proposal  yang kami ajukan, nilainya Rp 20 juta per unit usaha,” kata Panji Agustino di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Kamis (4/8/2022).

Manager Inbis ITB STIKOM Bali I Gede Bintang Arya Budaya merinci startup yang mendapat pendanaan  tersebut.  Tim 1 – LAKONMI membuat produk kerajinan tangan menggunakan bahan rajutan  dengan menggabungkan bahan lokal.  Untuk startup  SetUp Style, kelompok mahasiswa  membuat sebuah platform untuk menjual produk pakaian dengan mengkategorikan pakaian-pakaian  berdasarkan trend terkini. “Jadi konsumen tidak perlu mikir style apa yang cocok tapi sudah dibuatkan template  sesuai trend saat ini,” terang Bintang.

Selanjutnya Rotan Baline yang berlokasi di Gianyar ini adalah bisnis kerajinan tangan yang dibuat mahasiswa menggunakan bahan rotan.  Terakhir, Roti Bakar dan Selai Ngeunah adalah produk selai dan roti bakar yang ditampilkan dengan visual yang menarik. Uniknya, mahasiswa membeli buah-buahan dari petani lalu mereka oleh sendiri menjadi selai.

Mellyta Afifah Erari dengan jenis usaha Meidekost menjelaskan, ide membuat website ini terinspirasi dari tempat kosnya di kawasan Panjer, Denpasar.  “Ada ketidakjujuran pengelola kos. Tanpa sepengetahuan pemilik kos, sewa kos bisa dinaikkan sehingga kita bayar lebih mahal.  Selain itu, biaya listrik  yang sudah kita bayar, kadang  tidak dilanjutkan ke PLN, tiba-tiba kita dapat tagihan,”gerutunya.

Karenanya kehadiran  website Maidekost adalah solusi pelayanan satu pintu in the kost berbasis teknologi. Maidekost dirintis  Mellyta Afifah Erari bersama dua rekannya, yakni Putu Kristina Putri dan Putu Ade Ratmadi Putra awal Januari 2022 untuk membantu memberikan rekomendasi kepada  masyarakat luar Bali yang ingin mencari tempat kost yang nyaman sesuai kebutuhannya, sekaligus membantu pemilik kost mengelola kosnya secara profesional. “Konsumen  tidak perlu berhubungan dengan pemilik kost, tetapi cukup dengan kami,” ucap Mellyta.  (rsn).