STIKOM BALI KEMBALI MENJUARAI FESTIVAL DENPASAR CREATIVE

Denpasar- STIKOM Bali kembali menunjukkan prestasinya melalui karya teknologi informasi kreatifnya. Dua alumni  STIKOM Bali I Komang Try Adi Stanaya, S.Kom dan I Made Suandana Astika Pande, S.Kom mengukir prestasi gemilang. Keduanya keluar sebagai juara dua dalam ajang Denpasar Festival yang diselenggarakan Disperindag Kota Denpasar pada 28-31 Desember 2015.  Materi yang dilombakan adalah Aplikasi Augmented Reality Book and Stick Wayang Kulit Panca Pandawa Berbasis Mobile. Aplikasi yang diangkat dari skripsi dengan judul yang sama karya I Komang  Try Adi Stanaya ini dipresentasikan secara jitu oleh I Made Suandana Astika Pande sehingga mampu meyakinkan para yuri dan menetapkan mereka sebagai juara dua. Pretasi ini makin melengkapi prestasi STIKOM Bali dalam setiap event tahunan Denpsar Festival.

Menurut Komang Try, salah satu fitur yang ditampilkan dan membuat decak kagum para yuri adalah aplikasi ini menyajikan informasi tentang  masing-masing karakter Panca Pandawa dalam bentuk 3D (tiga dimensi) menggunakan Augmented Reality sehingga pengguna dapat dengan mudah mempelajari dan mengetahui bentuk karakter Panca Pandawa. “Guna merancang aplikasi ini, saya berguru kepada Jero Mangku Dalang I Wayan Nartha,” terang Komang Try, di ruang MulitimediaSTIKOM Bali, Kamis (7/1/2015). Augmented Reality Book Wayang Kulit Panca Pandawa adalah sebuah buku yang berteknologi Augmented Reality yang merupakan marker (penanda) untuk memunculkan atau menampilkan objek 3D dari masing-masing karakter Panca Pandawa.

 

 

“Aplikasi Wayang Kulit Panca Pandawa dikemas dalam bentuk 3D, dimana akan menampilkan bentuk dari masing-masing karakter Panca Pandawa sehingga obyek Panca Pandawa  di dunia maya dapat  ditampilkan di dunia nyata melalui perangkat mobile dengan menggunakan sistem  operasi Android,” kata Komang Try, yang juga staf Marketing STIKOM Bali. Aplikasi ini mendapat perhatian sebuah stasiun televisi lokal sehingga mengutus para  crew untuk mewawancarai Komang Try guna disiarkan dalam acara khusus pada pertengahan Januari 2016 ini. Komang Try dan Pande berharap, aplikasi ini  dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Bali  dalam upaya melestarikan budaya lokal, khususnya pada seni pertunjukkan Wayang Kulit Bali sebagaimana diksahkan dalam Mahabharata.**